TUGAS UJIAN PRAKTIK TIK 2012 – NO : 01-042-096-9

Sudah hampir tiga tahun aku menempuh studi ku di jenjang SMP. Masa SMP adalah masa yang paling berharga, kita dituntut memilih menjadi dewasa atau tetap menjadi anak-anak. Masa SMP-ku ini aku habiskan di SMP yang asyik. Banyak teman-teman yang lucu, gurunya ramah-ramah, dan lingkungannya yang bernuansa hening, pasti aku akan kangen jika aku lulus nanti. SMPN 16 YK.

Sekolahku Tercinta

Sekolahku Tercinta

Pertama kali aku masuk gerbang di SMP 16 ini untuk hari pertama masuk sekolah, aku hanya duduk di bangku halaman sekolah. Disana aku hanya seperti orang hilang, enggak kenal siapa-siapa. Tapi, datang sosok yang sedikit familiar. Tyo. Aku sedikit mengenalnya. tapi mungkin dia tak mengenalku saat itu.

Setelah masuk ke kelas, aku duduk di bangku paling depan. Pertama kali aku duduk bersama Irvan Ashari. Anehnya aku tak berani menengok kebelakang pada saat itu. Dan anehnya lagi, aku  awal berbicara sama Irvan pake bahasa Indonesia Baku 😀 . haha . Itu mungkin yang tak terlupakan. Selanjutnya seiring waktu berjalan, teman-teman yang duduk dibelakang mulai mengetahui namaku. Tapi mereka belum mengenalku. Aku iseng di panggil-panggil. Aku ingat ingat sekali yang memangggilku adalah Taris MZ, M.Ilham, Sulistyo CR, Muhakim IK, dan mereka menyuruhku untuk duduk disamping Gilang Bagaskara. Dialah orang yang pertama kali akrab denganku. Aku dan gilang sempat ikut satu ekskul yang sama yaitu Birdwatching. Dia orangnya aneh, sukanya diam aja gak mau ngomong.

TL

Tyo jalan dulu

Ilham

Irvan

Yang melambai itu Taris yang jail

Setelah beberapa minggu aku mulai kenal dan akrab dengan teman-teman sekelas. Aku mulai mengenal orang-orang baru dengan karakter yang berbeda-beda. Aku mulai akrab dengan Imron WicakSono. Aku pun satu ekskul dengan dia, yaitu MIPA. Pada pertama kali masuk dia memang malu-malu. Tapi, semakin lama Dia semakin HEBOH. Bahakan bisa dikatakan overacting. Haha. Tapi Dia orangnya baik kok.

Yang lagi melet itu Imron, Alay kan ?

Di UTS sem.1 hasil nilai cukup baik untukku. Tapi ada pengalaman yang paling enggak bisa aku lupakan. Taris dan Irvan, dialah orang yang membuat pengalaman ini. Bu Luwarni, salah seorang guru matematika yang bisa dikatakan sudah tua. Dan Taris memanggil Bu Lu ini dengan sebutan ‘mbah’, lalu Taris dimarahin. Dan Irvan pun mengulanginya. Alhasil malah aku yang dikirain ngomong gitu, nah akulah yang di jewer. Haha. Kalau ingat itu, rasanya pengen banget bisa bersama mereka lebih lama, namun waktulah yang memisahkan kita kini. Kita dikejar waktu untuk sebuah hasil dan untuk sebuah proses.

Di UAS 1, UTS 2, UAS 2, hasilnya pun juga cukup baik. Dan akhirnya aku pun naik kelas ke kelas 8. Tapi banyak temenku yang di pindahkan kelasnya. Tapi enggak papa, masih banyak pula temen akrabku yang lain.

Di kelas 8 ini semua keburukan teman-teman perlahan mulai kelihatan. Imron WS semakin menjadi, dan banyak banget yang mulai menampakan tabiat-tabiatnya. Tapi bagaimanapun mereka tetap temanku. Teman baikku.

Setelah naik kelas sembilan aku baru merasa Tuhan menunjukan kekuasannya. Di UAS 2 kelas 8 aku bisa mendapat rangking 5 besar se-sekolah. Padahal, apa kalian tahu ? aku dulu waktu pendaftaran PSB aku hanya dapat rangking 8. Tapi 8 dari bawah. Aku langsung bersyukur waktu itu, karena Tuhan masih memberi aku angka 8 itu. Tentunya itu dengan usaha yang keras, sangat keras.

Di akhir semester 2 kelas 8, persahabatn kita semakin dihangatkan dengan adanya Studi Wisata. Banyak hal yang tak terlupakan saat itu. Banyak kenangan yang asyik dan seru. Bahkan bisa membuat tertawa. Apa lagi jika aku melihat lagi foto-foto saat di Bali itu.

Ni foto kita di Bali


Di kelas 9 semuanya semakin menjadi. Temen-temen sekelas mulai menampakkan tabiatnya masing-masing. Imron WS, Dialah orang yang paling signifikan berubah. Dia semakin overacting. Dan sangat ALAY. Haha. Namun dengan tingkah lakunya itu, aku dan temen-temen bisa ketawa. Lihat aja foto-fotonya 😀

tuh kan Imron sama Dewi Alay kan ?

ngapain kan ni orang 😀

Ini yang terakhir . Alay kan ? 😀


Aku mulai duduk dengan Imron. Dan tak tahu kenapa, aku juga ketularan virus alaynya Imron. Aku tak percaya itu bisa menular. Tapi sekarang, aku mulai percaya. Gilang, yang sekarang duduk sebangku dengan Imron, juga mulai ketularan. Haha. Memang konyol dan ngangenin.

Di masa-masa akhir ini semakin tambah ngangenin dengan adanya wali kelasku yang lucu dan baik banget. Bu Arin namanya. Beliau sedikit alay juga, jadi tak canggung jika bercanda dengan muridnya. Saking baiknya, Pelajaran NO. 1 yang aku sukai adalah Bahasa Inggris. Karena Beliau mengajar Bahasa Inggris. Kalau Lagi Ngajar juga selalu semangat.

Ngangenin kan wajahnya ?

Care banget to Beliau

Care kan sama muridnya ?

tuh Alay kan ?

Narsis banget 😀

Semangat !!!

Waw, aku benar-benar akan kangen masa ini jika nanti aku sudah dewasa. Aku takkan melupakan kalian semua teman 😀


UNAS Kayaknya Enggak Adil

 

TPM Kota Tingkat 1 tahun 2012 sudah selesai. Dan hasilnya pun sudah diterima para siswa. Hasil Tersebut akan menjadi cambuk rotan bagi para siswa, karena hasil TPM Kota Pertama ini sangat kurang memuaskan.

 

Namun kebanyakan siswa tak mengeluh tentang hasilnya, melainkan tentang soalnya. Mereka menganggap bahwa dengan adanya penggolongan soal atau paket soal hingga 5 paket itu sangat tidak adil. Terang saja banyak soal dari siswa lain yang dianggap siswa lainnya lagi itu mudah. Namun bagi siswa lainnya yang mengerjakan soal itu sangat sulit. Dan sebaliknya hingga menimbulkan beberapa konflik dan penyesalan antar siswa.

 

Selain itu banyak soal-soal yang tidak masuk akal untuk dikerjakan. Bahkan saat guru membahas pun guru sedikit bingung. Dan ada beberapa guru yang mengatakan bahwa soal itu memang tidak adil, satu paket sulit dan satu paket lainnya bahkan bisa dikategorikan sangat mudah. Namun guru pun bingung kenapa hasil untuk TPM Kota Pertama ini jelek, padahal dengan soal yang seperti itu seharusnya siswa akan lebih mudah mendapat nilai bagus.

 

Tapi apa boleh buat, hasil sudah keluar. Bila ingin memperbaiki, perbaikilah pada TPM Kota Putaran Kedua selanjutnya.

 


 

TETAP SEMANGAT

 

AUTISM IS BETTER


Jerawat Pecah

 

Jerawat ? Tentu semua orang malu bila memilikinya. Namun saya lebih baik punya jerawat. Maksud saya bumi, bumi lebih baik punya jerawat karena itu sangat penting menurut saya. Gunung, bukit, lembah, ya itulah jerawat bumi. Ya seperti jerawat pada umumnya, gunung, bukit, dan lembah memiliki isi. Misalnya emas, gas bumi, pasir, magma, etc. Tapi jika jerawat itu pecah tentu akan mengeluarkan isi yang terkandung di dalamnya. Itu mungkin sangat berbahaya jika terjadi. Tapi dampak yang ditimbulkan untuk masa yang akan datang lebih berbahaya.

 

Bayangkan jika semua emas dalam gunung ditambang. Seperti jerawat lubang itu akan kosong. Dan bayangkan jika “semua” magma dan pasir dalam gunung semua keluar. Bayangkan kekosongan yang terjadi di dalam tanah. Lebih lebih semua magma dan tanah itu adalah penopang benda benda yang ada di permukaan tanah. Seperti gedung pencakar langit yang beratnya mungkin berton-ton. Tapi jika gunung meletus tiap tahun ini berarti setiap tahun kita kehilangan lapisan penopang “rumah kita”. Apalagi lapisan tanah yang keluar bersama letusan gunung itu ditambang dan digunakan manusia untuk membangun gedung gedung sebagai tempat tinggal.

 

 

 

Itu berati kita kehilangan lapisan penopang beban, tapi kita malah menambah beban yang harus ditopang. Sebuah bahaya yang mungkin ditimbulkan adalah”amblas”.

 

Saya kurang mengerti tantang perhitungan kapan itu kira-kira akan terjadi. Tapi jika dipikir tentang pikiran jernih yang peduli masa depan, itu pasti akan terjadi.

 

Tapi negara negara berkembang, gunung malah dibom agar meletus dan tidak membahayakan manusia.

 

Apakah mereka memikirkan apa yang saya tulis ini ?

 

Saya tidak tahu pasti, namun hanya Tuhan dan orang orang itulah yang mengerti.

 

Sebuah bahaya yang mungkin ditimbulkan adalah “amblas”.


PEMANASAN GLOBAL

Gas-gas yang menyababkan efek rumah adalah karbon dioksida (C02), Metana (CH4), Nitrogen Oksida (NO), Chlorofluorocarbons (CFC). Sebenarnya efek rumah kaca ini tidak akan terjadi bila gas-gas rumah kaca tersebut tidak  berlebihan jumlahnya di bumi. Sayangnya gas-gas ini terus meningkat jumlahnya siring dengan perkembangan zaman dan teknologi. Karena teknologi-teknologi zaman sekarang seperti kendaraan banyak yang menggunakn bahan bakar fosil (yang mana akan menghasilkan emisi CO2). Selain itu teknologi peternakan yang akan menghasilkan CH4, karena hewan-hawan ternak menghasilkan gas metana pada proses mencerna makanan. Dan juga teknologi-teknologi pabrik yang akan mengasilkan NO, karena pada saat bekerja mesin-mesin pabrik akan membuang asap-asap yang mengandung NO. Selain efek rumah kaca, gas NO juga menyebabkan hujan asam. Dan penggunakan AC dan lemari pendingin yang tidak ramah lingkungan akan menghasilkan gas CFC. Cara mencegah efek rumah pada gas:

CO2: menggunakan kendaraan ramah lingkungan, memetikan listrik bila tidak digunakan karena Indonesia termasuk negara yang menggukan bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik, dll.

CH4: beralih menjadi vegetarian.

NO: bagi pemilik pabrik di wajibkan membangun UPL (Unit Pengolahan Limbah).

CFC: menggunakan AC dan lemari pendingin yang ramah lingkungan atau tidak mengandung CFC.

Ternyata Buat Pohon

Sekarang ini masalah lalu lintas yang mulai melanda di Yogyakarta adalah macet dan terlalu banyaknya mobil yang ada di jalanan. Sehingga banyak menimbulkan polusi dan ketidakefisiennya waktu. Selain itu hujan yang sangat jarang dan jikalau hujan sangat deras juga menjadi salah satu masalah di Yogyakarta.

Pemerintah Yogyakarta menurut saya cukup pintar untuk menangani masalah ini. Jelas sekali, hanya dengan satu tindakan, pemerintah hampir bisa menyelesaikan masalah-masalah tadi.

Saat ini pemerintah ‘menjebol’ pembatas hitam putih hampir di setiap lampu merah dan disana ditanam ‘bis’. Tak pikir buat apa eh ternyata. Itu bukan untuk membuat sumur disana, namun ‘bis’ akan ditanami pohon. Selain itu sekarang mulai ditanami pohon-pohon perindang kota seperti trembesi dan lain lain.

Jadi, menurut saya pohon-pohon tadi akan membuat keadaan di jalan sangat nyaman dan tidak panas. Sehingga para pengguna jalan pun tak ’kan merasa panas walau bermacet-macet ria di jalanan. Selain itu pohon-pohon juga dapat mengendalikan jumlah air tanah di Kota Yogyakarta ini. Jadi saat hujan tak turun pada kurun waktu yang lama, tak jadi masalah karena kita punya cadangan air tanah. Dan tentu sangat menolong dalam pengolahan polusi di jalanan. Terima kasih Pemerintah Kota Yogyakarta yang telah melakukan ini semua

GO Green, Action !!!

Hijaulah Hutanku

 

Kau selalu menampakan wajahmu yang hijau

 

Hijau daunmu yang s’lalu ditemani embun pagi

 

Bunga-bunga mungil menghiasimu dengan sangat cantik

 

Kau memberikanku kerindangan

 

Kesejukan….

 

Dan kenyamanan….

 

Kau yang telah melindungi Bumiku

 

Duniaku….

 

Dan Negeriku….

 


 

Meskipun kau ditakdirkan bukan sebagai makhluk sempurna

Tapi bagiku kau makhluk yang lebih sempurna dari seorang manusia

Manusia yang tidak memiliki rasa

Tetaplah hijau kawan….

Dan jangan berhenti tuk melindungi sahabatmu ini

Bumi ini dan Negeri ini dari ancaman Pemanasan Global

Selama-lamanya….

 


 

InsRPS


Taman Kota Yogyakarta

Walikota Yogyakarta telah berganti. Yang tadinya adalah Pak Herry Zudianto digantikan oleh Haryadi Suyuti. Pak Herry Zudianto telah terkenal oleh hampir semua pecinta alam. Terang saja, walikota yang satu ini telah membuat taman disetiap sudut kota Yogyakarta meski di akhir-akhir masa jabatannya, taman ini baru selesai seluruhnya. Bahkan Pak Herry Zudianto mendapat julukan ‘‘WAGIMAN’’ yang artinya walikota gila taman. Julukan itu memang sangat pas untuk Pak Herry Zudianto. Yang dikerjakan Pak Herry Zudianto ini jelas menunjukan bahwa Pak Herry Zudianto benar-benar peduli lingkungan 

Semoga walikota yang sekarang ini bisa meneruskan perjuangan Pak Herry Zudianto untuk mengurangi Global Warming Efect. Bahkan kalau bisa, menambah pohon-pohon besar di pinggir jalan supaya kita semua enggak kepanasan jika berlama-lama di jalan 

Taman kota di Yogyakarta ini memang sudah banyak di pinggiran jalan, namun sayangnya kurang dirawat. Apalagi yang berhadapan dengan sebuah warung atau tempat usaha pinggir jalan, banyak sampah berserakan disana. Oh iya, bicara tentang sampah, di Kota Yogyakarta ini masih sangat sangat kurang akan tempat sampah. Mungkin hanya di pusat kota saja seperti di KM. 0 yang malah sangat banyak tong sampah. Namun selain itu, walaupun nantinya tong sampah akan ditambah lebih banyak lagi di setiap sudut kota, tapi bila tak ada kesadaran dari masyarakat apa gunanya ? Makanya ayo kita buang sampah di tempatnya yaitu TONG SAMPAH bukan plataran yang banyak sampah terus kita mengira bahwa itu adalah tempatnya membuang sampah ! Mungkin jika kita semua membuang sampah khususnya sampah anorganik di tong sampah sehingga tong sampah itu penuh, bisa saja pemda akan menambah jumlah tong sampah 

Gowes wes wes wes


Kita sering meremehkan orang-orang yang naik sepeda kemana-mana. Entah mereka memang peduli atau hanya punyanya itu. Namun tak peduli apa alasan mereka, itu sangat membantu untuk mengurangi pengeluaran gas-gas berbahaya yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor

Namun sekarang ini ada juga yang memang  peduli dan melakukan gowes, istilah untuk sepedaan. Kegiatan ini sangat populer di seluruh Dunia. Entah siapa yang mencetuskan. Namun yang jelas kegiatan ini sangat membantu reduce Global Warming Efect.  Apalagi jika kegiatan ini dilakukan sehari dalam seminggu setiap tahun di seluruh dunia, tentu masa depan kita semua akan terselamatkan dan anak cucu kita akan hidup bahagia

Tapi ada juga yang benar benar tidak peduli dengan dampak global warming ini. Orang-orang kaya kebanyakan hanya peduli dengan pekerjaannya dan harta mereka. Lihat saja di Kalimantan, orang hutan yang harusnya menjadi ikon Indonesia malah harus kehilangan rumah mereka untuk digunakan menjadi kebun sawit. Padahal hampir 85% saham perusahaannya adalah milik asing. Itu artinya mereka hanya numpang mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan lingkungan di Indonesia. Namun para penduduk di Indonesia pun tidak bisa berbuat apa-apa, mereka hanya bisa pasrah karena mereka juga harus memberi makan anak istri mereka


 Bahkan ada juga yang sahamnya dimiliki 100%   oleh asing. Misalnya salah satu tambang di  Papua. Mereka tidak  peduli dengan apa yang  mereka lakukan. Mengambil materi tambang yang ada di sana. Setelah mereka mengebom dan menimbulkan lubang yang sangat sangat sangat besar barulah mereka mengambil materi tambang di lubang itu. Namun setelah materi tambang di dalamnya habis tentu saja mereka tidak akan menutup lubang itu lagi. Itulah yang mengakibatkan kerusakan yang sangat fatal. Parahnya dengan kerusakan sebesar itu, kita hanya mendapatkan keuntungan yang sedikit. Pemerintah pun tidak bisa berbuat apa-apa, karena surat perjanjian telah ditandatangini dan Papua pun selama 40 tahun semenjak tanda tangan itu pun akan menjadi milik negara asing

Pemerintah seperti tidak peduli dengan lingkungan Indonesia. Bahkan Pulau Komodo pun tadinya tidak boleh ikut acara 7 Wonder of Nature. Padahal kalau dipikir jika Pulau Komodo menang, maka devisa Indonesia akan bertambah seiring bertambahnya jumlah wisatawan asing. Malah akhirnya harus vote dulu. Oh iya, kalau mau vote caranya gampang ketik KOMODO kirim ke 9818 1rp/sms tapi beberapa operator gratis. Ayo cuman 1 rupiah kok. Tapi sudah menang kok

Namun biarlah itu semua menjadi urusan para pejabat. Yang terpenting kita harus melanjutkan dan menyelesaikan misi kita to Save The Earth. Salam Hijau

 

Tak Terasakah Kalian ??? change it !

Akhir akhir ini udara di Negeri kita ini semakin panas saja. Sebelumnya saya pernah menyinggung tentang adanya ‘Kiamat’ pada tahun 2012, yang ternyata itu hanya sebuah kesalahpahaman antara orang awam dengan para ahli. Namun ternyata perkataan para ahli itu memang benar adanya.

Suhu udara yang meningkat saat ini adalah salah satu yang akan menjadi proses untuk menuju tragedi tahun 2012 seperti yang dikatakan John Titor, sang penjelajah waktu. Mengatakan bahwa akan terjadi peristiwa besar pada tahun 2012 yang katanya menelan korban jiwa sampai 25% lebih sedikit tersisa di bumi.

Sampai sampai di kelas saya hampir semua siswa membawa kipas, atau ‘kipas kipas’ menggunakan buku, dan jadwal pelajaran yang sudah di laminating. Haha, jikia mengingat semua ini membuat saya tertawa.

Yang harus dilakukan adalah mengobati, karena memang sudah terjadi sehingga tidak dapat dicegah. Walaupun untuk memulihkan kembali semua kekacauan ini sangatlah sulit, namun setidaknya kita harus berusaha. Karena, usaha sekecil apapun akan sangat membantu apalagi jika seluruh penduduk Bumi ini melakukan hal berikut :  

*-Menanam pohon sebanyak anda bisa.(tapi ya diurus jang hanya menanam saja)

*-Jadilah vegetarian.(akan sangat membantu dapat dibaca di posting sebelumnya)

*-Kurangi naik ‘montor’ dan mobil jika cuma ‘maknyuk kene kono wae’.

*-Gunakan tempat makan, minum dan lain lain yang terbuat dari bahan yang tidak sekali pakai.(tapi ya nek kodenya bukan {5} ya jangan dipakai berulang-ulang)

Sumpah deh. Ayo lakukan sesuatu. Pastinya kalian juga enggak kuat ‘kan kayak gini terus.


BAHASA INDONESIA BAHASA TAK AKRAB ?

 

Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional bagi bangsaIndonesia. Namun Indonesia adalah negara kaya akan budaya, jadi banyak budaya dan juga bahasa daerah yang ada di Indonesia.

Namun yang memprihatinkan jika seseorang belum saling kenal walaupun mereka berasal dari daerah yang sama namun mereka menggunakan Bahasa Indonesia. 

 


Bahasa Indonesia menurut saya ada tiga :

 

  1. Bahasa Indonesia yang baku.
  2. Bahasa Indonesia yang tidak baku.
  3. Bahasa Gaul.

 

Dari ketiga jenis Bahasa Indonesia ini yang paling memprihatinkan adalah Bahasa Indonesia yang baku. Karena bahasa ini hampir hanya digunakan untuk mengawali suatu perkenalan. Sangat memprihatinkan.

 

Bahasa Indonesia yang tidak baku sering digunakan untuk mengajar para guru Bahasa Indonesia. Padahal seharusnya guru bahasa memberikan contoh untuk menggunakan Bahasa Indonesia yang baku.

 

Akibat dari guru yang hampir tidak pernah mengajar satu jam pelajaran penuh dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baku maka kebanyakan warga Indonesia khususnya anak muda lebih menggunakan jenis Bahasa Indonesia yang ketiga, yaitu bahasa gaul. Tentunya mungkin ini bisa menjadi koreksi bagi guru maupun badan yang berwenang.